Lagu ini… balasannya kok menuhankan insan ya? Bukan dalam artian menyembah yang bersama-sama sih, hanya memuja yang berlebihan. Banyak dari kita yang juga berbuat demikian kan? Entah sadar, entah tidak, lebih menuhankan harta benda, wanita, tahta, dibanding dengan Tuhan yang sesungguhnya.
My lover's got humour
She's the giggle at a funeral
Knows everybody's disapproval
I should've worshipped her sooner
If the Heavens ever did speak
She is the last true mouthpiece
Every Sunday's getting more bleak
A fresh poison each week
'We were born sick,' you heard them say it
My church offers no absolutes
She tells me 'worship in the bedroom'
The only heaven I'll be sent to
Is when I'm alone with you
I was born sick, but I love it
Command me to be well
Amen. Amen. AmenKekasihku punya selera humor yang unik. Nyelekit tapi menghibur. Ia bahkan sanggup menghadirkan cekikikan di bersahabat liang kubur. Ia menyerupai tahu penderitaan semua orang dan pribadi bersikap menyenangkan. Kata-katanya selalu segar. Andai Tuhan pernah berbicara langsung, mungkin kekasihku ini akan dinobatkan sebagai pemilik lisan terbaik di dunia ini. Bukan bentuknya, tapi manfaat kata-katanya. Hari ahad ku kian lesu, alasannya yaitu saya tak pernah mengunjungi gerejaku. Buat apa? Setiap ahad hanya dijejali racun pikiran yang gres dari khotbah-khotbah itu. Mereka berkata: kita ini memang terlahir sakit (menderita). Benar, gerejaku tidak memperlihatkan kemutlakan. Lalu kekasihku berkata, bahwa tak perlu ke gereja, alasannya yaitu ‘pemujaan’ sanggup dilakukan di kamar tidur saja. Aku suka idenya. Bagiku, itulah pemujaan yang sesungguhnya. Pemujaan yang secara pribadi menghadirkan nirwana dan kenikmatan. Meski mereka bilang kami terlahir sakit, biar saja. Aku suka sakit jikalau disembuhkan dengan cara yang menyerupai ini. Kekasihku, titahkanlah biar saya sembuh dari kesakitan ini. Engkaulah dewiku. Amin.
Take me to church
I'll worship like a dog at the shrine of your lies
I'll tell you my sins and you can sharpen your knife
Offer me that deathless death
Good God, let me give you my lifeBawalah saya ke ‘gereja’ mu. Aku akan memujamu menyerupai anjing yang menjaga kuil di mana kamu ditempatkan. Aku bersedia dengan bahagia hati mengakui semua dosaku kepadamu dan kamu boleh mulai mengasah pisaumu untuk mengorbankanku. Matikanlah saya dalam maut yang tidak mati. ‘Tuhan’ ku yang baik, kupersembahkan hidupku kepadamu.
If I'm a pagan of the good times
My lover's the sunlight
To keep the Goddess on my side
She demands a sacrifice
To drain the whole sea
Get something shiny
Something meaty for the main course
That's a fine looking high horse
What you got in the stable?We've a lot of starving faithful
That looks tasty
That looks plenty
This is hungry workAndai saya terlahir di zaman dulu dan beragama pagan, maka engkaulah dewi matahariku. Engkau yaitu sinar jelas yang selalu menemani kehidupanku. Akan kulakukan apapun untukmu. Andai kamu meminta sesaji dan pengorbanan, akan kulakukan. Menguras lautan pun saya mau. Mencari barang-barang berkilau pun akan kujalani. Bahkan, mencarikanmu daging segar pun akan kulakukan. Demi kepercayaanku kepadamu, akan kupersembahkan segalanya.
No masters or kings when the ritual begins
There is no sweeter innocence than our gentle sin
In the madness and soil of that sad earthly scene
Only then I am human
Only then I am clean
Amen. Amen. AmenTak perlu guru, tak perlu raja dan penguasa untuk melaksanakan ritual pemujaan terhadap dirimu. Sungguh, tak ada yang lebih bagus dari dosa-dosa kita. Dalam kegilaan ini, saya hanya ingin menjadi insan yang suci di matamu. Amin.
Note:Begitulah penafsiranku. Maafkan, bukan bermaksud menghina agama tertentu. Bagi yang beribadah di gereja, jangan pernah menafsirkan lagu ini sebagai gereja yang sesungguhnya. Setidaknya kalian semua tahu lagu ini isinya ihwal apa. Ada banyak pesan jelek dari sebuah lagu yang tak pernah kita sadari ada di dalamnya. Semoga teman-teman sanggup mengambil manfaatnya.