Bimbang, resah memilih pilihan. Padahal lagu ini tertulis gamblang, tapi bisa jadi banyak memunculkan penafsiran. Maka, ada satu kisah yang ingin kutuangkan dalam menafsirkan lagu ini.
Pertama kali saya tergugah
Dalam setiap kata yang kamu ucap
Bila malam tlah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaanAku terhenyak. Telah usang tak muncul nomer itu di hapeku. Itu nomor dari masa lalu, yang meski telah kuhapus namun tetap lekat di kalbu. Sekali melihat saya tahu pemilik nomor itu. Hatiku berdesir. Seketika kerinduan membuncah dalam hatiku, dan tangisku pun pecah. Ia ialah seseorang yang pernah mengisi hari-hariku dengan cinta dan kebahagiaan. Karena suatu hal yang prinsip, kami harus terpisah. Tapi hari ini, satu kalimatnya dalam pesan itu membuatku tergugah. Dia masih mengingatku. Dia masih mencintaiku. Aku masih menyukai cara ia mengucapkan rasa cinta itu. Dia tak pernah tahu, selama ini, dalam malam-malamku yang sepi, rinduku tak pernah berhenti. Andai saya mampu, saya ingin menuliskan segala rasaku.
Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenciOrang bilang rindu itu manis, indah, mendebarkan. Manis di mananya jikalau seseorang yang kamu rindukan bahkan tak berhak kamu rindukan, dan tak tahu kamu rindukan? Rindu yang ibarat ini sungguh sangat menyiksaku. Tak anggun sama sekali. Begitu mendapatkan pesanmu, bermacam-macam rasa yang telah kupendam kembali naik ke permukaan. Aku dilanda bimbang, kembali ibarat ke beberapa tahun silam. Andai saya bisa, saya ingin membenci dirimu saja. Namun kenyataannya, hatiku tak bisa membencimu, alasannya cinta itu masih mengakar besar lengan berkuasa dalam hatiku.
Pejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku saya berada disatu persimpangan jalan yang sulit kupilihDadaku kembali sesak, mengingat masa lalu. Betapa ragu itu membunuhku, dan betapa luka itu masih terasa sakitnya. Kupejamkan mata, perlahan menarik nafas panjang, mencoba melupakanmu. Aku
bimbang. Di satu sisi, saya masih mencintaimu, dan tak sabar untuk membalas smsmu kemudian memulai lagi ibarat dulu. Di sisi lain, saya tahu kamu masih tak berhak untuk kucintai alasannya kamu ada yang mempunyai dan itu berarti saya akan mengulang luka di masa lalu. Aku terjebak. Sungguh, hatiku gementar hanya dengan satu kata sapaanmu. Ingin kulanjutkan, tapi saya tahu itu akan menghancurkan hidupku. Ingin kuacuhkan, tapi saya tahu itu akan lebih menghancurkan hidupku. Bagaimana ini?
Ku peluk semua indah hidupku
Hikmah yang ku rasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa namun ada yang hilang separuh
dirikuAkhirnya, kuputuskan untuk membiarkan saja semua ini. Aku tahu saya akan hancur dengan melepasmu. Tapi setidaknya, saya akan hancur sendirian. Jika saya menerimamu kembali, bukan hanya aku, tapi kamu dan seseorang yang memilikimu juga akan ikut hancur. Karenanya, biarkan saya menikmati pedihnya sendiri tanpa dirimu. Dengan begini saya akan membiarkanmu berbahagia sepenuhnya, tak lagi terbagi.