Lagu untuk mantan lagi. Tapi kali ini ialah sebuah perpisahan yang diharuskan, alasannya ialah jarak yang tidak memungkinkan untuk sebuah kebersamaan. Menunggu, mungkin, tapi hingga kapan? Karena rasa dapat berubah kapan saja, atau bertahan tanpa sambutan dan menderita.
For a while we pretended
That we never had to end it
But we knew we'd have to say goodbye
You were crying at the airport
When they finally closed the plane door
I could barely hold it all insideUntuk sejenak kita pernah berpura-pura bahwa kita tak pernah mengakhiri segalanya, padahal kita berdua tahu bahwa kita memang sudah berakhir. Kau menangis di bandara, dan saya berpura-pura berpengaruh di hadapanmu. Tapi, begitu pintu pesawat ditutup, saya tak dapat menahan diri lagi. Semua ini menyakitkan.
Torn in two
And I know I shouldn't tell you
But I just can't stop thinking of you
Wherever you are
You
Wherever you are
Everynight I almost call you
Just to say it always will be you
Wherever You are Hatiku terbelah menjadi dua. Harusnya tak kuberitahu kepadamu, tapi entah mengapa, saya tak dapat berhenti memikirkanmu. Karena,
di manapun kamu berada, saya akan meneleponmu tiap malam, hanya untuk menyampaikan bahwa hanya ada dirimu di hatiku.
I could fly a thousand oceans
But there's nothing that compares to
What we had and so I walk alone
I wish I didn't have to be gone
Maybe you've already moved on
But the truth is I don't want to knowBisa kuseberangi ribuan samudera, tapi tak sebanding dengan apa yang telah kita miliki hingga sekarang saya berjalan sendiri. Kuharap saya tak pernah pergi meninggalkanmu. Dengan begitu, kamu niscaya sudah berpindah hati dariku. Akan tetapi, saya bahkan tak ingin tahu kebenaran itu.
You can say we'll be together
Someday
Nothing lasts forever
Nothing stays the same
So why can't I stop feeling this wayKau dapat berkata bahwa kelak, suatu hari, kita akan disatukan kembali. Kau tahu, tak ada yang abadi, tak ada yang sama selamanya. Jadi, bisakah kita berhenti saja dari semua kepura-puraan ketahanan ini?