Sepertinya asing ya, ‘mengejar trotoar’. Tapi bukan ibarat itu lagunya. Memang arti harafiahnya begitu, sebab lagu ini menurut dongeng faktual dari Adele sendiri yang berlari tanpa tujuan di trotoar pagi-pagi sekali sebab gres saja diputus oleh kekasihnya. Kalau bahasaku sih, mengejar kekosongan, mengejar kehampaan, atau menggapai sesuatu yang tak berujung.
I've made up my mind, don't need to think it over
If I'm wrong I am right, don't need to look no further
This ain't lust, I know this is loveTelah kuubah pikiranku, mencoba untuk tak selalu memikirkannya kembali. Ketika saya salah, ternyata saya berbuat benar. Sudahlah, tak perlu mempedulikannya lagi. Bagiku, apa yang kuminta itu, tetaplah bukan nafsu belaka, tapi sebuah cinta.
But if I tell the world, I'll never say enough
'Cause it was not said to you
And that's exactly what I need to do if I end up with youTapi bila keinginanku itu kuungkapkan ke seluruh dunia, tak akan cukup kata untuk mewakilinya, sebab hanya dirimulah yang harusnya mendengar apa yang kukata. Dan permintaanku itu yakni seruan terakhir dariku, sesuatu yang ingin kulakukan bila korelasi kita memang harus berakhir.
Should I give up or should I just keep chasing pavements
Even if it leads nowhere?
Or would it be a waste even if I knew my place
Should I leave it there?
Should I give up or should I just keep chasing pavements
Even if it leads nowhere?Apakah saya harus mengalah pada keadaan ataukah saya harus terus
berlari tanpa tujuan? Apakah akan sia-sia bila saya menempatkan diriku di kawasan yang semestinya sekarang? Ataukah saya harus terpaksa pergi lagi?
I build myself up and fly around in circles
Waiting as my heart drops and my back begins to tingle
Finally could this be it?Aku telah membentengi diriku dan melihat keseluruhan ceritaku kembali. Aku terlalu terpuruk ketika ini. Yang dapat kulakukan hanyalah menunggu hatiku berguguran dan bersemi kembali. Sebelum tepat berguguran, tak akan pernah bersemi. Apakah korelasi kita memang harus menghancurkanku ibarat ini?