Wah, lagunya wacana patah hati nih. Tapi bukan patah hati baru, melainkan patah hati yang sudah lama, yang pada karenanya mencoba untuk dilupakan, dengan satu tangisan terakhir sebelum merelakan segalanya.
My shattered dreams and broken heart
Are mending on the shelf
I saw you holding hands
Standing close to someone else
Now I sit all alone
Wishing all my feelings was gone
I gave my best to you
Nothing for me to do
But have one last cry
Dulu saya punya sebuah impian, yang kususun dikala saya bersamamu. Namun mimpi itu hancur berantakan, alasannya yaitu kamu harus meninggalkanku. Mimpi itu pun berpencar, kocar-kacir dan berantakan. Waktu pun berlalu, dan mimpiku kembali menyatu, meski tak ada lagi dirimu di dalamnya. Kubangun kembali, kususun kembali, kutata kembali di barisan rak buku kehidupanku. Aku harus bangkit, meski tanpa dirimu. Dan sebelum semua itu, saya harus mengakui sesuatu. Bahwa melihatmu di sana, di miliki orang lain, menggenggam tangan orang lain, memeluk orang lain, masih menyisakan kepedihan di hatiku. Aku masih belum mampu menatap usang dirimu yang ibarat itu. Namun jangan khawatir, alasannya yaitu saya tidak berniat untuk merengek kepadamu. Cukup kusimpan saja pedih ini sendiri. Hanya doa restu, dan harapan semoga kebaikan selalu menyertai kehidupanmu. Kisah kita, rasa ini, cukup saya yang tahu. Kau kini sudah senang bersamanya. Mau tak mau saya harus rela. Melepasmu, membutuhkan satu tangisan terakhir, biar hatiku lega dan siap seratus persen melepasmu.
[Chorus:]
One last cry
Before I leave it all behind
I gotta put you out of my mind this time
Stop living a lie
I guess I'm down to my last cry
Cry.....
Kutabahkan hatiku, namun biru itu terlanjur mewarnai hatiku. Pilu yang tak bisa kutanggung lagi, melepaskan tangisan yang terakhir kali. Sebelum kurelakan semuanya, jangan tertawakan aku, biarkan saya menangisimu, alasannya yaitu saya tak bisa mendustai hatiku, bahwa hatiku masih menyimpan cinta untukmu. Biarkan saya terpuruk sekejab, dalam tangisan yang gelap, menangisimu yang kini bukan lagi milikku.
I was here
You were there
Guess we never could agree
While the sun shines on you
I need some love to rain on me
Still I sit all alone
Wishing all my feelings was gone
Gotta get over you
Nothing for me to do
But have one last cry
Di sini lah aku, menangis dalam sepi. Sedangkan kamu di sana, berbahagia berdua. Kita memang berpisah secara baik, tapi bukan berarti hatiku baik-baik saja. Mungkin tidak adil rasanya, kita dulu pernah mempunyai cinta yang sama. Namun sekarang, hangatnya mentari cinta menyinari kehidupanmu, namun memanasi hatiku, alasannya yaitu saya masih berharap turunnya hujan kasih sayang yang tak kunjung datang. Di sini lah aku, masih duduk seorang diri, di kawasan biasanya kita berdua. Melamun wacana cerita kemudian kita, menghela nafas berat alasannya yaitu berharap cinta ini bisa kubabat. Aku harus mulai merelakanmu. Toh, tak ada lagi yang bisa kulakukan untuk kembali memilikimu. Setidaknya, sebelum semua itu, biarkan saya menangisimu, sekali ini saja, tangis untuk yang terakhir kalinya.
[Chorus:]
One last cry
Before I leave it all behind
I gotta put you out of my mind
For the very last time
Stop living a lie
Satu tangisan terakhir, sebelum kulepaskan segala masa kemudian kita. Harus kutata kembali hati dan pikiranku, untuk yang terakhir kalinya. Tak boleh lagi ada harapan kosong dalam hati ini untuk sekedar bisa memilikimu kembali.
[Bridge:]
I know I gotta be strong
Cause round me life goes on and on
And on ....
And on ....
Aku tahu melaksanakan semua ini sungguh membutuhkan kekuatan hati yang besar. Memangnya kenapa? Kalau tidak sekarang, saya mungkin tak kan bisa mengendalikan hati ini kembali, dan terjebak dalam mencintaimu lagi. Padahal, dunia di sekitarku terus berlanjut, berjalan tak pernah mundur. Apakah saya harus terus dalam posisi yang tak berubah? Tidak, hidupku juga harus berlanjut, dengan atau tanpa dirimu.
[Chorus:]
One last cry
Before I leave it all behind
I gotta put you out of my mind
For the very last time
Been living a lie
Biarkan saya menangis untuk yang terakhir kalinya, biar segala kenangan wacana kita ikut luruh bersama air mata. Sebelum kurelakan segala wacana kita, biarkan saya menangisimu sekali lagi saja. Setelah itu, akan kutata kembali hidupku, pikiranku, dan hatiku, tanpa memasukkan dirimu di dalamnya. Sudah cukup berpura-pura bahwa kaupun masih menyimpan cinta. Itu yaitu dusta, yang kurawat sendiri, jadi harus kuakhiri sendiri.
I guess I'm down,
I guess I'm down,
I guess I'm down...
I guess I'm down...
To my last cry...
Sepertinya, tangisku yang terakhir kali ini, membuatku terpuruk. Tak pernah saya merasa sekehilangan ini. Tak pernah hatiku merasa sesepi ini. Aku tersedu, menangisimu, melepas keberadaanmu dari hatiku, bersiap mendapatkan kekosongan yang akan kurasa sesudah itu.