Lagu ini bekerjsama bermakna universal, kelas dunia. Tapi, bagiku, lagu ini seolah menyindirku perihal rasa kebangsaan yang terkikis, perihal jati diri yang ditutup-tutupi, perihal segala kesombongan di masa muda yang sia-sia.
Hello world, hope you're listening
Forgive me if I'm young or speaking out of turn
There's someone I've been missing
I think that they could be the better half of me
Halo semuanya. Kalian kenal saya kan? Maafkan kalau kali ini laguku terkesan menggurui. Aku tak lebih renta dari kalian, bisa jadi. Juga tak semuda kalian, bisa jadi. Tapi saya ingin memberikan sesuatu, perihal masa-masa yang kurindu. Sebuah masa, yang hanya kudengar lewat cerita, dikala rasa mempunyai begitu besar di hati. Apa yang kurindukan? Bangsa yang besar hati pada Negara sendiri, bangsa yang besar hati pada asal-usul, sejarah, perkembangan, bahkan huruf yang dimiliki. Kalian semua, saya yakin mempunyai jiwa dan hati yang lebih berpengaruh dariku, yang tak akan terpengaruh oleh keadaan dunia yang selalu mendeskreditkan kita, mengikis rasa percaya diri kita, sebagai bangsa yang agung dan berbudaya.
They're in their wrong place trying to make it right
But I'm tired of justifying
So I say you'll...
Kita dicekoki dengan segala info yang merendahkan. Ulah beberapa orang yang memang berjiwa hina, yang alhasil merusak seluruh generasi bangsa. Kalian, yang lebih besar hati pada kebudayaan korea, yang lebih besar hati berfoto dengan bule di mana-mana, yang lebih besar hati berbahasa Inggris, lebih besar hati melantunkan lagu-lagu Amerika daripada dangdutan, yang lebih besar hati mengenakan merek luar negeri, bekerjsama sedang tersesat. Ah, tapi itu urusan kalian. Aku lelah menilai segala hal yang para pemuda-pemudi kini lakukan. Kelak, akan ada masanya, dikala para perjaka kita akan sadar bahwa … .
Come home, come home
'Cause I've been waiting for ya
For so long, for so long
And right now there's a war between the vanities
But all I see is you and me
And the fight for you is all I've ever known
So come home
Oooh, oooh
Kembali sadar bahwa kita pernah menjadi bangsa besar yang di hormati, bahkan ditakuti di seluruh penjuru daratan dan lautan. Bahwa bangsa kita pernah menjadi bangsa agung yang memanusiakan insan tanpa interfensi magna carta. Bahwa bangsa kita, bangsa yang beradap dan berbudaya sebelum para penjajah mengubah segalanya. Mengapa kita tak pernah bercermin ke masa lalu? Bahwa kita pernah hidup di zaman canggih sebelum semua Negara canggih mempunyai kecanggihan mereka. Kita ini tetaplah bangsa yang ditakuti hingga sekarang. Buktinya, mereka-mereka yang menjajah kita, selalu mendoktrinkan betapa bodohnya dan betapa busuknya bangsa kita. Padahal, tidak menyerupai itu yang sebenarnya. Mereka takut dengan kekuatan kita yang sebenarnya. Karena kita, tetaplah bangsa besar yang berbahaya. Pulanglah, kembalilah pada segala hal perihal negerimu, kita mempunyai segala hal yang patut kita banggakan.
I get lost in the beauty of everything I see
The world ain't as half as bad as they paint it to be
If all the sons, all the daughters stopped to take it in
Well, then hopefully the hate subsides and the love can begin
Aku juga pernah menyerupai kalian. Melihat keindahan dari bangsa lain membuatku silau dan tak bisa menatap keindahan bangsa sendiri. Well, sungguh, dunia ini tak seburuk yang kalian bayangkan kok. Indonesia itu tidak se-bangsat yang kalian bayangkan kok. Kalau kalian bilang rakyat kita susah diatur, buktinya yang tinggal di luar negeri ya taat hukum. Kalau kalian bilang rakyat kita bodoh, buktinya yang kuliah di luar negeri dan dipekerjakan di sana juga banyak yang pinter. Berhentilah mendapatkan citra perihal keburukan kita sendiri, alasannya yakni hal itu hanya akan mengikis kepercayaan diri. Bule yang pelesiran ke sini, harusnya yang lebih besar hati berfoto dengan kita, bukan sebaliknya. Orang arif yang ada, harusnya dimanfaatkan untuk kejayaan Negara. Maka kita akan bisa bangkit, kembali menjadi bangsa yang berwibawa. Cukuplah generasi renta kita merusak Negara demi harta. Kita yang benci, kita yang sakit hati, tak layak ikut-ikutan korupsi. Kita harus berdiri dengan jiwa baru. Jiwa yang bersih, bangga, percaya diri dan bisa menghadapi segalanya. Kelak, keturunan selanjutnya sesudah kita, akan besar hati menyebut dirinya sebagai orang Indonesia. Bagaimana?
It might start now, yeah
Well, maybe I'm just dreaming out loud
Until then...
Mungkin ini hanyalah keinginan pribadiku. Tapi saya yakin, kalau generasi renta sudah tertelan zaman, giliran kita yang pegang kendali. Mau dibawa kemana negeri ini, tergantung kita yang putuskan. Ayo bersama-sama, bangun kembali negeri ini, jangan mau diperbudak segala hal yang berbau luar negeri. Dimulai dari sekarang, dimulai dari diri kita sendiri. Ganti merek dagang dalam negeri. Cintai music dalam negeri. Cintai universitas dalam negeri. Cintai artis dalam negeri. Atau hal yang sederhana saja.berhenti meminta pada Negara, tapi memberi. Menjaga lingkungan tetap higienis dan asri. Dan hal-hal sederhana lain yang mempertahankan Negara ini.
Oooh, oooh
Everything I can't be
Is everything you should be
And that's why I need you here
Everything I can't be
(Everything I can't be)
Is everything you should be
(Is everything you should be)
And that's why I need you here
So hear this now
Generasiku yakni generasi salah. Salah didik, salah asuhan, salah doktrin. Kelak, generasi kalian harus lebih baik dari kami. Negara ini membutuhkan kalian, untuk berdiri dari keterpurukan. Serap semua ilmu dari Negara lain, tapi terapkan di Negara kita sendiri. Agar kita ikut maju, berkembang, canggih.
Come... home
Come home
Come home
I've been waiting for you
Come... home
Karena itulah, wahai putra bangsa yang bekerja di luar sana, kembalilah. Buang egomu yang merasa tersia. Demi Negara, kembalilah dan bangkitkan bersama. Karena kebersamaan yakni hal yang paling berbahaya, yang tidak bisa disusupi oleh budaya lainnya. Mari bersatu padu membangun Negara.